THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 11 Mei 2011

KESEHATAN


Pacaran Usia Dini Menimbulkan Depresi dan Sakit-sakitan



Jangan dulu pacaran kalau masih kecil. Begitu nasihat yang sering disampaikan orangtua pada anaknya yang masih remaja. Ternyata nasihat orangtua itu didukung oleh peneliti, semakin dini seseorang menjalin cinta semakin besar risiko sakit hati, depresi bahkan sakit-sakitan.

Dalam Journal of Pain, peneliti dari Universite de Montreal, University Hospital Center dan McGill University menemukan anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut dan pinggang. Mereka juga dilaporkan lebih banyak depresi dibanding rekan seusianya yang belum pernah pacaran.

Dr Isabelle Tremblay, seorang peneliti dari Universite de Montreal serta Dr Michael Sullivan, seorang profesor psikolog dari McGill University telah melakukan studi untuk mengetahui pengaruh menjalin hubungan sejak dini terhadap kesehatan seseorang.

Sebanyak 382 pelajar remaja berumur rata-rata 12 hingga 17 tahun di Kanada direkrut sebagai partisipan penelitian. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang frekuensi dan intensitas mengalami gangguan emosi serta fisik dan juga usia awal mengenal cinta.

Hasilnya yaitu, seseorang yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi. "Gejala itu berkembang dari sejak masih kanak-kanak, lalu remaja dan akhirnya ketika dewasa," ujar Sullivan seperti dilansir Sciencedaily, Kamis (
26/11/2009).

Peneliti belum sepenuhnya mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Namun, kesimpulan yang dinyatakan peneliti adalah, seseorang yang menjalin hubungan sejak dini, contohnya remaja, akan memiliki alarm rasa sakit yang lebih tinggi, terutama jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk dengan pasangannya.

"Mereka punya kecenderungan tingkat rasa sakit yang lebih mendalam. Mereka benar-benar meresapi perasaan buruk seperti sedih atau kesal karena secara psikologi mereka sudah mengenalnya ketika berhubungan dengan pasangannya,"jelas Sullivan.

Tapi akibat terlalu mendalami perasaan sedih dan emosional itu adalah depresi dan penyakit lainnya. "Karena terlalu sedih atau marah, perasan depresi pun bisa muncul. Akibatnya mereka jadi tidak mau makan, kurang tidur atau tidak mau melakukan apa-apa. Dari situlah muncul penyakit-penyakit seperti pusing, sakit perut dan lainnya," jelas Sullivan.

Mereka yang mengenal cinta dan mengalami masalah dalam berhubungan dengan pasangan lebih dulu memiliki pandangan yang lebih serius dan sikap yang lebih tertutup. Hal itu memicu perasaan stres dan penyakit fisik lainnya.

Sementara itu, mereka yang belum menjalin cinta pada usia dini cenderung lebih ekspresif dan lebih banyak bersosialisasi dengan yang teman-teman lainnya sebagai bentuk mencari dukungan pada saat mereka sedih atau tidak ada masalah.
Jadi sebaiknya jangan dulu pacaran apalagi masih usia dini. Lebih baik kejar prestasi dulu daripada mengejar pacar. Yang namanya jodoh pasti takkan kemana. Begitu kata orang tua-tua kita. (ino)

Sumber : detik.com
Selengkapnya...

Minggu, 18 Oktober 2009

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan




Setiap hari semakin banyak orang yang merokok dari anak kecil hingga orang jompo. Banyak alasan mereka melakukan itu satu diantaranya karena keren. Untuk kalangan anak muda merokok adalah identitas supaya dibilang lebih gentle atau gagah. Untuk kalangan dewasa adakalanya merokok untuk menghilangkan rasa stress. Untuk orang-orang didaerah dingin merokok katanya untuk mengurangi rasa dingin.
Banyak alasan lain yang mungkin masih banyak belum terungkap tapi sebelumnya kita perlu mengetahui dahulu elemen apa saja yang terkandung dalam rokok. ROKOK mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen,dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
- Tar adalah hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
- Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kanker paru-paru.
- Karbon monoksida adalah Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
- Efek Racun, Efek racun pada rokok ini membuat asap rokok mengalami resiko lebih besar di banding yang tidak menghisap asap rokok, perbandingannya adalah sebagai berikut:14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
- Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
- Batas aman,menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiaktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam dan lebih lama
- Analisis kebiasaan, lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah di lakukan selama ini,misalnya : kapan anda secara otomatis ingin merokok: hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok.
- Susun daftar alasan, lakukan segala hal yang membuat anda tidak kembali merokok,selalu ingat alasan-alasan yang mendasari anda untuk tidak merokok,jika perlu susun daftar alasan itu, seperti ; menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan, kehidupan sosial yang lebih baik, ingat kesehatan dan kepentingan keluarga, makan lebih enak.
- Langsung berhenti, pilihlah sebuah hari di mana anda akan berhenti, dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan, umumnya rencana anda kepada orang-orang terdekat anda agar mereka bisa membantu.
- Waspada pada hari-hari awal, hari-hari awal akan terasa sangat berat, cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet, tanpa gula,sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok.
- Nikmati Hidup, uang seharusnya di pakai untuk membeli rokok dapat di pakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri atau di tabung.
- Konsumsi Rendah Kalori, selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Minumlah air putih yang banyak!

Selamat mencoba tidak merokok, Sayangi diri dan keluarga anda.

Selengkapnya...

Tindik Lidah Ancam Kesehatan Jantung dan Otak




Betapa pun menariknya sesuatu yang tengah menjadi trend, tak selamanya baik untuk dilakukan. Tindik yang dulu hanya didominasi kaum hawa, sekarang sudah bukan hal aneh lagi bagi pria.

Tak hanya itu saja tindik yang dulu hanya digunakan di telinga, sekarang sudah 'mengembara' ke bagian tubuh lain yang memiliki tulang rawan atau daging lunak, seperti hidung, bibir, alis mata hingga lidah.

Sebagian orang tak menyadari bahaya tindik di 'tempat tak umum', yang penting mode dan gaul, namun tak memikirkan resiko kesehatan di baliknya.

Terlebih lagi jika tindik dilakukan oleh mereka yang tak memiliki latar belakang medis, sehingga mereka tidak dapat memberikan pengobatan atau perawatan pasca tindik untuk mencegah terjadinya infeksi.



Tindik lidah yang lagi ngetrend saat ini sangatlah berbahaya dan besar resikonya, bahkan bisa menyebabkan penyakit jantung. Seperti kita ketahui, mulut manusia mengandung berjuta-juta bakteri, hingga lubang pada daerah tindikan di lidah akan membentuk sarang bakteri, dan disitulah kesempatan besar bakteri ikut mengalir bersama darah dan akhirnya menyebabkan infeksi-infeksi berat dapat terjadi, seperti Angina Ludwig dan Endokarditis.

Angina Ludwig adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Streptokokus, yang menginfeksi lapisan dalam dasar mulut, yang ditandai dengan pembengkakan yang dapat menutup saluran nafas.

Sedangkan Endokarditis adalah infeksi pada endokardium (lapisan dalam jantung) atau peradangan yang serius di katup jantung, yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung, karena bakteri oral dapat masuk ke dalam aliran darah melalui luka di lidah dan membuka jalan menuju jantung.

Selain itu tindik lidah juga mempunyai dampak lain. Para dokter mengatakan bahwa memiliki tindikan di lidah bisa meningkatkan risiko pembengkakan otak. Sebuah arsip Neurology melaporkan bagaimana seorang laki-laki berusia 22 tahun meninggal dunia akibat mengalami pembengkakan otak setelah beberapa minggu menindik lidahnya.

Meskipun memiliki risiko yang cukup mengerikan, menindik lidah tetap saja menjadi populer. Hal ini juga didukung oleh banyaknya selebriti yang melakukan tindik lidah seperti Mel B Spice Girl atau Putri Anna yang merupakan anak dari Zara Phillips dan di Indonesia penyanyi group band The Virgin Mitha. Namun sebaiknya orang harus berpikir berkali-kali sebelum memutuskan untuk mengikuti tren yang ada.



Gaul memang jadi kebutuhan utama khususnya anak muda agar bisa diterima di lingkungan, namun bukan berarti harus mengorbankan kesehatan kita. Ngetren dan mengikuti mode tak harus membuat kita sakit bukan? So, cobalah lebih bijak menyikapi mode yang lagi ngetred, jangan sakiti diri sendiri hanya karena ingin disebut gaul atau gaya. (ino)

0 komentar:

Banner